Sunday, February 20, 2011

Ku kejar-kejar, namun tetap ditinggal...

Ini kejadian tadi pagi. Saat harus buru-buru berangkat (karena kesiangan). Suatu hari yang diawali dengan ketidak nyamanan tapi diakhiri dengan sesuatu yang luar biasa. Baru sekitar 5menitan duduk dikursi metro, eh tiba-tiba si abang supir nerima obyek'an dadakan yakni mengangkut rombongan. Ketika itu di metro memang barulah ada 3 orang penumpang, maklum karena saat itu masih pagi, masih dibawah jam 7an sudah begitu hari libur pula. Alhasil, setelah keduanya menyepakai harga, kami bertiga pun diturunkan. Uang ongkos yang sempat diberi memang dikembalikan, apalah daya sudah kadung sebel, ini wajah akhrinya tertekuk sudah...a.k.a BT berat!


Beangsur-angsur wajah tertekuk itupun memudar, berganti wajah sedih. Mengapa? karena ditinggal jalan Patas 17A. Hiks...padahal sudah lari-lari, melambaikan tangan plus dilihat mata sekampung pula. Teteuppp...gagal menghentikan laju Patasnya...hiks. Padahal kan buru-buru, karena ada janji dengan seorang sahabat di bilangan tanah merdeka.

Walhasil, tak berpikir lama. Karena jikapun harus menunggu Patas berikutnya, sudah pasti jauhhh terlambat tiba dari jam janjian. Jadilah memilih naik metromini 47 dari terminal Senen, turun di shelter Busway Central Senen. Yup! Naik busway pada akhirnya. Dan senengnya karena ditunggu. 

Mengejar Patas tak dapat, tak perlu dikejar busway menunggu ^.^

Hari ini tak sekedar ketidak nyaman yang dirasa, namun juga Subhanallah indahnya ukhuwah dan indahnya silaturahim plus indahnya bermacet-macet ria saat pulang melewati Jatinegara.

No comments:

Post a Comment