Pertengahan Ramadhan tahun kemarin, aku dipertemukan dengan 'keluarga' baru. Sebuah keluarga yang tak kalah hangat dengan keluaga sebelumnya. Yang membedakan hanyalah, kali ini...tak satupun dari mereka yang ku kenal. Berbeda dengan keluargaku sebelumnya, yang kesemuanya berasal dari satu perkuliahan yang sama. Sebuah tantangankah atau...???
Dua pertemuan awal, aku belum kunjung dapat hadir. Bertanya-tanyalah dalam hati karena rasa bersalah dengan kedua Murabbi, akhirnya dengan Murabbi sebelumnya akupun mencurahkan kegalauan saat itu. Dan Murabbiku berkata, "Tidak apa-apa." Lega, tentu saja. Perasaan bersalah karena belum dapat hadirpun perlahan menghilang. Apalagi setelah dapat menghubungi beliau langsung. Dan dipertemuan berikutnya alhamdulillah tak ada suatu penghalang yang menghalangi langkah kaki ini untuk menuju ke rumah 'keluarga' baruku.
Dengan sedikit ragu-ragu, antara masuk atau tidak. Akupun memilih berdiri didepan pagar (takut salah rumah), lalu menghubungi beliau. Murabbi lantas memintaku untuk masuk saja, barulah ku langkahkan kaki ini kembali. Saat itu aku celingak-celinguk, keraguan untuk melanjut langkah kembali menggelayut. Ada lebih dari satu rumah, yang mana rumah Murabbiku??? Tapi tadi bukankah ditelpon, beliau berkata untuk lurus saja melangkah. Akupun terus melangkah kedepan.
Tiba didepan pintu, kulihat ada beberapa alas kaki disana. Pintu rumahnya pun terbuka, dengan perlahan ku lepas alas kaki ku dan mengucap salam. Saat itu semua mata memandang kearahku, tersenyum menyambut kedatanganku. Secara bergantian kami bersalaman, sentuh pipi kiri-pipi kanan. Baru juga duduk Murabbiku langsung menyediakan piring yang diatasnya diletakkan nasi uduk. Subhanallah, sungguh tak tahu harus berucap apa saat itu. Tamu yang belum 5 menit duduk, dijamu dengan mewahnya. Ku sebut mewah, bukan karena letak harga makanannya. Namun, karena rasa hangat, tulus, dan welcome yang sangat ketara saat itu. Inilah keluarga baruku, walau saat itu belum semua berkumpul.
Dan lihatlah, betapa manisnya kedua peri kecil Murabbiku. Berlari kesana kemari. Hanya melihatiku, tak mendekat. Ku coba melempar senyum, mereka tetap belum menghampiriku...sedihnya... Saat itu aku teringat dengan Faza, jagoan Murabbiku sebelumnya. Yang senantiasa menempel padaku. Tak mengapa, lama-lama kedua peri kecil itu pasti akan menghampiriku :-)
No comments:
Post a Comment