Sudah berkali-kali private number selalu menghubungi ponselku. Aku yang tadinya cuek, lama-lama kesal juga. Akhirnya ku jawab juga, tapi aku memilih tak bersuara dan ternyata diseberang pun tak bersuara.
Private number sekarang rutin mengangguku. Andai ku tahu siapa, pasti sudah ku marah-marahi dia.
"Siapa sih ini?!" gerutukku kesal, melempar ponselku ke kasur.
"Awas saja kalau ku tahu siapa!" seruku setengah mengancam.
Entah siapa yang iseng, entah siapa yang kurang kerjaan, entah siapa yang seakan menerorku.
Dari pada pusing-pusing, kuputuskan mengganti nomer. Sayang sebenarnya, apa lacur dari pada setiap sore private number terus mengahantui, ku pilih jalan ini.
"Nomermu ganti ya?"
"Iya, habis sebal juga lama-lama diteror." akupun memberitahukan nomer baruku pada Lena.
Setidaknya untuk beberapa waktu aku terebebas. Sampai...
"Lagi?! How...?"
...private number...
aku mendiamkannya, ku silent akhirnya
No comments:
Post a Comment